MANAJEMEN MEMORI
Mata Kuliah
|
:
|
Sistem Operasi
|
Nama Dosen
|
:
|
Nur Yuliani
|
DISUSUN OLEH :
KELAS
|
:
|
2 KA20
|
11111538
|
Brian Rotama Putra
|
|
14111067
|
Laras windy tiara
|
|
16111061
|
Reza Reviandi
|
|
15111837
|
Ramos RiksonMalela
|
|
16111308
|
RizchaChintya
|
|
17111490
|
Yanuar Kurniawan
|
|
12111828
|
Fergi Febrian
|
|
16111559
|
Sakarendra
|
SISTEM INFORMASI
ILMU KOMPUTER DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
LARAS
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan dan
kasih-Nya kami mampu menyelesaikan makalah dengan judul manajemenmemori.
Makalah
ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan untuk dapat mempelajari,
memahami dan mencoba manajemenmemori secara mudah dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, makalah
ini ditujukan juga untuk memenuhi tugas semester empat dalam
pelajaran Sistem Operasi.
Dalam
makalah ini juga kami berusaha memberikan materi secara lengkap, sederhana dan
mudah untuk diaplikasikan. Makalah ini tidak akan ada tanpa bantuan dari
rekan-rekan yang membantu kami baik dalam materi maupun moral. Bersama ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan selama ini kepada Kami.
Ada
pepatah bahwa tidak ada gading yang tidak retak maka makalah ini pun tidak
lepas dari kekurangan baik dari segi teknis maupun segi materi sehingga jika
ada saran dan kritik yang membangun anda dapat memberitahukannya kepada kami. Akhir kata kami ucapakan terimakasih.
Depok, 18 April 2013
Kelompok 4
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. LATAR BELAKANG
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
3
C. RUANG LINGKUP
4
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
4
1.
KONSEP DASAR MEMORI
4
1.1.
KONSEP
BINDING
5
1.2.
DYNAMIC
LOADING
5
1.3.
DYNAMIC
LINKING
6
1.4.
OVERLAY
6
2. STRATEGI MANAJEMEN MEMORI
7
3. RUANG ALAMAT LOGIKA DAN FISIK
8
4. SWAPPING
8
5.
PENCATATAN PEMAKAIAN MEMORI
8
5.1.
PETA BIT
9
5.2.
LINKED
LIST
9
6. MONOPROGRAMMING DAN MULTIPROGRAMMING
10-11
7.
PENGALOKASIAN BERURUTAN
12
7.1.
MULTIPROGRAMMING
DENGAN PARTISI STATIS
13
7.2.
MULTIPROGRAMMING
DENGAN PARTISI DINAMIS
14
7.3.
SISTEM
BUDDY
14
8.
PENGALOKASIAN TAK BERURUT
14
8.1.
PAGING
14-16
8.2.
SEGMENTASI
16
BAB III PENUTUP
17
1. KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sistem operasi adalah perangkat lunak sisitem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat
keras serta operasi-operasi dasar
sistem, termasuk menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program
pengolah kata dan peramban web. Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada
lapisan pertama yang ditempatkan pada memori
computer pada saat komputer dinyalakan
booting. Dan pada pembahasan ini akan dibahas tentang Memori sebagai tempat penyimpanan instruksi/
data dari program yang secara Manajemennya.
B. MAKSUD
DAN TUJUAN
a. Maksud
Maksud dari penulisan makalah ini
untuk membahas manajemanmemori sehingga kita dapat mengetahui sejauh mana perkembangan dari memoridalamsuatu proses di dalam
computer yang kitagunakansehari-haridan sebagai
bahan pengetahuan dan informasi.
b. Tujuan
Mengetahui
bagaimana suatu proses penyimpanan ituterjadi
Mengetahuai Manajemen memori dalam kehidupan sehari-hari
Mempelajari lebih
jauh tentang manajemen memori.
C. RUANG
LINGKUP
Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah
komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori
terlebih dahulu. Memori sebagai tempat penyimpanan instruksi/ data dari program. Untuk dapat dieksekusi, program harus dibawa
ke memori dan menjadi suatu proses dalam pembahasan ini akan membandingkan bahas lebih mendalam tentang manajemen
suatu memori di komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
1.
KONSEP DASAR MEMORI
Memori sebagai tempat penyimpanan
instruksi/ data dari program sehingga untuk dapat dieksekusi, program harus
dibawa ke memori dan menjadi suatu proses.
Pengertian memori disini adalah pusat operasi pada modem komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu
Pengertian memori disini adalah pusat operasi pada modem komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu
Manajemen Memori merupakan salah satu
bagian terpenting pada sistem operasi. Sejak awal komputer digunakan untuk
keperluan komputasi, kebutuhan akan memori yang lebih besar dibandingkan dengan
keadaan fisik memori di dalam sistem terus meningkat. Berbagai perhitungan dan
strategi terus dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ukuran memori fisik.
Sistem operasi memberikan tanggapan
terhadap manajemen memori utama untuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1.
Menjaga
dan memelihara bagian-bagian memori yang sedang digunakan dan dari yang
menggunakan.
2.
Memutuskan
proses-proses mana saja yang harus dipanggil kememori jika masih ada ruang di
memori.
3.
Mengalokasikan
dan mendelokasikan ruang memori jika diperlukan
Media penyimpanan data di dalam komputer disebut sebagai memory atau storage. Dalam hal ini
pengertian memori terbagi menjadi 2 (dua), yaitu internal memory dan external memory.
Ada dua pengaruh dari manajemen memori dalam
pembuatannya, yaitu :
1. Diinginkan bahwa memory management harus sesederhana mungkin.
2. Ada kehendak supaya pemakai bisa fleksibel dalam penggunaannya.
Kebanyakan komputer, selain
dilengkapi dengan memori utama (real
memory), dilengkapi juga dengan media penyimpanan yang paling umum adalah disk, karena biayanya murah dan program
dapat disimpan pada alat penyimpanan sekunder ini, maka ukuran program tidak
dibatasi oleh ukuran memori utama, namun oleh ukuran ruang alamat logis
komputer.
1.1.
KONSEP BINDING
Binding adalah cara instruksi
dan data (yang berada di disk sebagai file yang dapat dieksekusi) dipetakan ke
alamat memori.
Ø Binding instruksi dan data ke memori dapat dapat
terjadi dalam tiga cara
yang berbeda:
o Compilation Time. Jika kita tahu dimana proses akan
ditempatkan di memori pada saat mengkompilasi, maka kode absolut dapat dibuat.
Kita harus mengkompilasi ulang kode jika lokasi berubah.
o Load Time. Kita harus membuat kode relokasi jika
pada saat mengkompilasi kita tidak mengetahui proses yang akan ditempatkan
dalam memori. Pada kasus ini, binding harus ditunda sampai load time.
o Execution Time. Binding harus ditunda sampai waktu
proses berjalan selesai jika pada saat dieksekusi proses dapat dipindah dari
satu segmen ke segmen yang lain di dalam memori. Kita butuh perangkat keras
khusus untuk melakukan ini.
Sebagian besar sistem
memperbolehkan sebuah proses user (user process) untuk meletakkan di
sembarang tempat dari memori fisik. Sehingga, meskipun alamat dari komputer
dimulai pada 00000, alamat pertama dari proses user tidak perlu harus dimulai
00000
1.2.
DYNAMIC LOADING
Dengan dynamic
loading, suatu routine tidak diload sampai
dipanggil. Semua routine disimpan pada disk sebagai format relocatable load
Mekanisme dasar :
›
Program
utama diload dahulu dan dieksekusi
›
Bila suatu
routine perlu memanggil routine yang lain, routine yang dipanggil lebih dahulu
diperiksa apakah routine yang dipanggil sudah diload. Jika tidak, relocatable
linking loader dipanggil untuk meload routine yang diminta ke memori dan
mengupdate tabel alamat dari program yang mencerminkan perubahan ini.
1.3.
DYNAMIC LINKING
Dynamic Linking adalah proses dengan banyak langkah,
ditemukan juga penghubung-penghubung pustaka yang dinamis, yang menghubungkan
semua rutin yang ada di pustaka. Beberapa sistem operasi hanya mendukung
penghubungan yang statis, dimana seluruh rutin yang ada dihubungkan ke dalam
suatu ruang alamat. Setiap program memiliki salinan dari seluruh pustaka.
Konsep penghubungan dinamis, serupa dengan konsep pemanggilan dinamis.
Pemanggilan
lebih banyak ditunda selama waktu eksekusi, dari pada lama penundaan oleh
penghubungan dinamis. Keistimewaan ini biasanya digunakan dalam sistem kumpulan
pustaka, seperti pustaka bahasa subrutin. Tanpa fasilitas ini, semua program
dalam sebuah sistem, harus mempunyai salinan dari pustaka bahasa mereka (atau
setidaknya referensi rutin oleh program) termasuk dalam tampilan yang dapat
dieksekusi.
1.4.
OVERLAY
Overlay merupakan suatu metode untuk
memungkinkan suatu proses yang membutuhkan memori yang cukup besar menjadi
lebih sederhana. Penggunaan overlays ini dapat menghemat memori yang digunakan
dalam pengeksekusian instruksi-instruksi. Hal ini sangat berguna terlebih jika
suatu program yang ingin dieksekusi mempunyai ukuran yang lebih besar daripada
alokasi memori yang tersedia.
Cara kerjanya yaitu
pertama-tama membuat beberapa overlays yang didasarkan pada instruksiinstruksi
yang dibutuhkan pada satu waktu tertentu. Setelah itu, membuat overlays
drivernya yang digunakan sebagai jembatan atau perantara antara overlays yang
dibuat. Proses selanjutnya ialah me-load instruksi yang dibutuhkan pada satu
waktu ke dalam absolut memori dan menunda instruksi lain yang belum di butuhkan
pada saat itu. Setelah selesai dieksekusi maka instruksi yang tertunda akan
diload menggantikan instruksi yang sudah tidak dibutuhkan lagi.
FERGI
2.
STRATEGI MANAJEMEN MEMORI
Strategi yang dikenal untuk mengatasi
hal tersebut adalah memori maya. Memori maya menyebabkan sistem
seolah-olah memiliki banyak memori dibandingkan dengan keadaan memori fisik
yang sebenarnya. Memori maya tidak saja memberikan peningkatan komputasi, akan
tetapi memori maya juga memiliki bberapa keuntungan seperti :
·
Large
Address Space
Membuat sistem operasi seakan-akan memiliki jumlah memori melebihi kapasitas
memori fisik yang ada. Dalam hal ini memori maya memiliki ukuran yang lebih
besar daripada ukuran memori fisik.
·
Proteksi. Setiap proses di dalam sistem memiliki
virtual address space. Virtual address space tiap proses berbeda
dengan proses yang lainnya lagi, sehingga apapun yang terjadi pada sebuah
proses tidak akan berpengaruh secara langsung pada proses lainnya
·
Memory
Mapping Memory mapping digunakan
untuk melakukan pemetaan image dan file-file data ke dalam alamat
proses. Pada pemetaan memori, isi dari file akan di link secara langsung
ke dalam virtual address space dari proses.
·
Fair
Physical Memory Allocation
Digunakan oleh Manajemen Memori untuk membagi penggunaan memori fisik secara
"adil" ke setiap proses yang berjalan pada sistem.
·
Shared
Virtual Memory.
Meskipun tiap proses menggunakan address space yang berbeda dari memori
maya, ada kalanya sebuah proses dihadapkan untuk saling berbagi penggunaan
memori.
3.
RUANG ALAMAT LOGIKA DAN FISIK
Alamat logika ialah alamat yang diturunkan oleh CPU.
Sedangkan alamat yang terdapat dalam memori disebut dengan alamat fisik. Pada
saat compile time dan load time alamat logika dan alamat fisik
menunjukkan nilai yang sama. Sedangkan pada saat execution time terjadi perbedaan antara alamat logika dengan alamat
fisik. Sedangkan alamat fisik yang berhubungan dengan alamat logika disebut
dengan ruang alamat fisik.
RAMOS
4.
SWAPPING
Swapping
adalah Suatu proses dapat di-swap secara temporary keluar dari memori dan
dimasukkan ke backing store, dan dapat dimasukkan kembali ke dalam
memori pada eksekusi selanjutnya.
Ø Backing store –disk cepat yang
cukup besar untuk mengakomodasi copy semua memori image pada semua user;
menyediakan akses langsung ke memori image.
Ø Roll out, roll in – varian
swapping yang digunakan dalam penjadualan prioritas; proses dengan prioritas
rendah di-swap out, sehingga proses dengan prioritas tinggi dapat di-load dan
dieksekusi.
Bagian
terbesar dari swap time adalah transfer time, total transfer time secara
proporsional dihitung dari jumlah memori yang di swap.
YANUAR
5.
PENCATATAN PEMAKAIAN
MEMORI
Memori yang tersedia
harus dikelola, dilakukan dengan pencatatan pemakaian
memori. Terdapat dua
cara utama pencatatan pemakaian memori, yaitu
5.1.
PETA BIT
Memori dibagi menjadi unit-unit alokasi,berkorespondensi dengan tiap unit
alokasi adalah satu
bit pada bit map.
Ø
Nilai 0 pada peta bit berarti unit itu masih
bebas.
Ø
Nilai 1 berarti unit digunakan.
Masalah pada peta bit
adalah penetapan mengenai ukuran unit alokasi
memori, yaitu :
Ø
Unit lokasi memori berukuran kecil berarti
membesarkan ukuran peta bit.
Ø
Unit alokasi memori n berukuran besar berarti
peta bit kecil tapi memoribanyak disiakan pada unit terakhir jika ukuran proses
bukan kelipatan unit alokasi.
·
Keunggulan :
Ø
Dealokasi dapat dilakukan secara mudah, hanya
tinggal menset bit yang berkorespondensi
dengan unit yang telah tidak digunakan dengan 0.
·
Kelemahan :
Ø
Harus dilakukan penghitungan blok lubang memori
saat unit memori bebas.
Ø Memerlukan ukutan bit
map besar untuk memori yang besar.
5.2.
LINKED LIST
Sistem operasi
mengelola senarai berkait (linked list) untuk segmen-segmen memori yang telah
dialokasikan dan bebas. Segmen memori menyatakan memori untuk proses atau
memori yang bebas (lubang). Senarai segmen diurutkan sesuai alamat blok. Setiap node list terdiri atas : informasi yang menyatakan adanya proses
(p) dan hole (H), lokasi awal dan panjang lokasi.
·
Keunggulan :
Ø
Tidak harus dilakukan perhitungan blok lubang
memori karena sudah tercatat di node.
Ø
Memori yang diperlukan relatif lebih kecil dibandingkan peta bit.
·
Kelemahan :
Ø Dealokasi sulit dilaksanakan mengingat akan
terjadinya penggabungan antara beberapa mode.
BRIAN
6.
MONOPROGRAMMING DAN MULTIPROGRAMMING
1. MONOPROGRAMMING
Bila program komputer yang dijalankan hanya satu jenis
selama proses berlangsung maka dikatakan mode kerja komputer itu adalah
monoprogramming. Selama komputer itu bekerja maka memory RAM seluruhnya di
kuasai oleh program tersebut. Jadi RAM tidak dapat di masuki oleh program
lain. Mode serupa ini di temui pada komputer berbasis DOS.
Penempatan program di memory diatur sedemikain
rupa sehingga :
a) BIOS selalu di ROM
(BIOS)
b) Sistem Operasi
di RAM bawah (alamat rendah)
c) Program Aplikasi di
RAM tengah (alamat sesudah OS terakhir)
d) Data Sementara di RAM atas
(alamat sesudah Aplikasi terakhir).
Bila sistem operasi telah selasai dimuat maka tampillah
prompt di layar monitor, dan itu adalah tanda bahwa komputer siap menerima
program aplikasi. Letakkan disk yang berisi program aplikasi pada diskdrive
yang aktif lalu eksekusi , sehingga program itu termuat seluruhnya ke
RAM. Dengan demikian program aplikasi siap digunakan menurut semestinya.Kita
lihat ketika komputer mula-mula dinyalakan maka proses yang dibaca pertama kali
adalah apa yang tertulis di dalam ROM. Setelah semua perintah di adalam ROM
BIOS selesai dibaca maka komputer meminta kita memasukkan DOS ke dalam
RAM-nya.Ketika DOS dibaca maka diletakkan sebagian dari program DOS yang
terpenting saja ke dalam RAM, seperti : COMMAND.COM dan INTERNAL COMMAND.
Sedangkan program DOS yang lain masih tetap di dalam disk dan apabila kita
perlukan dapat di eksekusi. Hal itu berguna untuk mrnjaga agar RAM tidak penuh
oleh Sistem Operasi saja.
Ketika kita bekerja dengan program aplikasi tasdi maka
kita akan menghasilkan data. Data itu akan di simpan sementara di RAM yang
masih tersisa. Data yang disimpan di RAM bersifat voletile, artinya data hanya
bisa bertahan selama catudaya komputer masih ON. Untuk berjaga-jaga biasakan
menyimpan data ke disk dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, misalnya
setiap 5 menit sekali. Selain menjaga data agar tidak amblas menyimpan ke disk
bertujuan juga untuk mengosongkan RAM agar tidak cepat penuh.
Didalam sistem juga dapat kita lihat bahwa sistem
operasi terletak berdekatan dengan program lain di RAM sehingga
kemungkinan sistem operasi ter ganggu atau terubah oleh proses yang sedang
berjalan sangat besar .Hal itu tidak boleh terjadi.Untuk mencegah terganggu
sitem operasi tersebut maka alamat tertinggi dari sistem operasi dletakkan pada
register batas dalam CPU. Jika ada proses yang mengacu ke alamat itu atau yang
lebih rendah dari itu maka proses di hentikan dan program akan menampilkan
pesan kesalahan.
2. MULTIPROGRAMMING
Untuk sistem komputer yang berukuran besar (bukan small
computers), membutuhkan pengaturan memori, karena dalam multiprogramming akan
melibatkan banyak pemakai secara simultan sehingga di memori akan terdapat
lebih dari satu proses bersamaan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem
operasi yang mampu mendukung dua kebutuhan tersebut, meskipun hal tersebut
saling bertentangan, yaitu :
a) Pemisahan ruang-ruang
alamat.
b) Pemakaian bersama
memori.
Manajer memori harus memaksakan isolasi ruang-ruang
alamat tiap proses agar mencegah proses aktif atau proses yang ingin berlaku
jahat mengakses dan merusak ruang alamat proses lain. Manajer memori di
lingkungan multiprogramming sekalipun melakukan dua hal, yaitu :
a) Proteksi memori dengan
isolasi ruang-ruang alamat secara dis-joint.
b) Pemakaian bersama
memori.
Memungkinkan proses-proses bekerja sama mengakses
daerah memori bersama. Ketika konsep multiprogramming digunakan, pemakaian CPU
dapat ditingkatkan. Sebuah model untuk mengamati pemakaian CPU secara
probabilistic :
CPU utilization = 1 – p n
Dengan :
a) N menunjukkan
banyaknya proses pada suatu saat, sehingga kemungkinan bahwa semua n proses
akan menunggu menggunakan I/O (masalah CPU menganggur) adalah sebesar pn.
Fungsi dari n disebut sebagai degree of multiprogramming.
b) P menunjukkan
besarnya waktu yang digunakan sebuah proses
REZA
7.
PENGALOKASIAN BERURUTAN
Pada Multiprogramming memori utama harus
mengalokasikan tempat untuk sistem operasi dan beberapa user proses. Memori
harus mengakomodasi baik OS dan proses user Memori dibagi menjadi 2 partisi :
›
Untuk OS yang
resident
›
Untuk Proses
User
Ø Ada 2 tipe
Contiguos Allocation :
›
Single
Partition (Partisi Tunggal)
›
Multiple
Partition (Partisi Banyak)
Ø Single
Partition (Partisi Tunggal)
›
Pada skema
ini, diasumsikan OS ditempatkan di memori rendah, dan proses user dieksekusi di
memori tinggi
›
Proteksi dapat
dilakukan dengan dengan menggunakan register relokasi dan register limit
›
Register
relokasi à berisi nilai dari alamat fisik terkecil
›
Register Limit
à berisi jangkauan alamat logika
›
Alamat logika
harus lebih kecil dari register limit
Ø Multiple Partition (Partisi Banyak)
›
Ruang kosong à blok memori yang
tersedia, ruang kosong dengan berbagai ukuran tersebar pada memori
›
Proses akan dialokasikan memori pada ruang kosong yang cukup besar untuk
ditempatinya
›
OS akan mengelola informasi mengenai :
›
Partisi yang dialokasikan
›
Partisi bebas (ruang kosong)
›
Contoh multiple allocation
7.1.
MULTIPROGRAMMING DENGAN PARTISI STATIS
Terdapat beberapa
alasan kenapa multiprogramming digunakan, yaitu :
a. Mempermudah pemogram.
Pemogram dapat memecah program menjadi dua proses atau lebih.
b. Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.Untuk itu diperlukan kemampuan mempunyai lebih dari satu proses dimemori agar memperoleh kinerja yang baik.
c. Efisiensi penggunaan sumber daya.
Bila pada multiprogramming maka proses tersebut diblocked (hanya DMA yang bekerja) dan proses lain mendapat jatah waktu pemroses, maka DMA dapat meningkatkan efisiensi sistem.
d. Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.
e. Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan.
Multiprogramming dapat dilakukan dengan pemartisian statis, yaitu memori dibagi menjadi beberapa sejumlah partisi tetap. Pada partisi-partisi tersebut proses-proses ditempatkan. Pemartisian statis berdasarkan ukuran partisi-partisinya terbagi dua, yaitu :
1. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama, yaitu ukuran semua partisi memori adalah sama.
2. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran semua partisi memori adalah berbeda.
a. Mempermudah pemogram.
Pemogram dapat memecah program menjadi dua proses atau lebih.
b. Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.Untuk itu diperlukan kemampuan mempunyai lebih dari satu proses dimemori agar memperoleh kinerja yang baik.
c. Efisiensi penggunaan sumber daya.
Bila pada multiprogramming maka proses tersebut diblocked (hanya DMA yang bekerja) dan proses lain mendapat jatah waktu pemroses, maka DMA dapat meningkatkan efisiensi sistem.
d. Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.
e. Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan.
Multiprogramming dapat dilakukan dengan pemartisian statis, yaitu memori dibagi menjadi beberapa sejumlah partisi tetap. Pada partisi-partisi tersebut proses-proses ditempatkan. Pemartisian statis berdasarkan ukuran partisi-partisinya terbagi dua, yaitu :
1. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama, yaitu ukuran semua partisi memori adalah sama.
2. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran semua partisi memori adalah berbeda.
7.2.
MULTIPROGRAMMING DENGAN PARTISI DINAMIS
Pemartisian statis
tidak menarik karena terlalu banyak diboroskan proses-proses yang lebih kecil
dibanding partisi yang ditempatinya. Dengan pemartisian dinamis maka jumlah,
lokasi dan ukuran proses di memori dapat beragam sepanjang waktu secara
dinamis. Proses yang akan masuk ke memori segera dibuatkan paritisi untuknya
sesuai kebutuhannya. Teknik ini meningkatkan utilitasi memori.
·
Kelemahan pemartisian dinamis adalah :
a. Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori di antara partisi-partisi yang dipakai.
b. Merumitkan alokasi dan dealokasi memori
a. Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori di antara partisi-partisi yang dipakai.
b. Merumitkan alokasi dan dealokasi memori
7.3.
SISTEM BUDDY
Sistem buddy merupakan
cara mengelola memori utama dengan memanfaatkan kelebihan penggunaan bilangan
biner. Jika suatu proses berukuran 35 Kbyte, maka proses tersebut akan di
tempatkan pada lubang 64 Kbyte, dan akan menyisakan 29 Kbyte. Hal ini sering
disebut dengan istilah internal
fragmentation, sebab sisi memori yang terbuang tersebut berasal dari segmen
internalnya sendiri. Namun, dengan memakai sistem buddy ini, dealokasi proses dapat dilakukan dengan cepat.
RICHA
8.
PENGALOKASIAN TAK BERURUT
8.1.
PAGING
Salah satu cara mengatasi external fragmentation(munculnya lubang-lubang yang tidak cukup
besar untuk menampung permintaan dari proses). adalah membentuk teknik
pengalokasian non-contigous(tidak
berurutan). Paging adalah teknik yang
berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik. Paging digunakan agar
program yang besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai memori fisik
yang kecil. Dalam sistem paging, hardware
memori virtual membagi alamat logis menjadi dua bagian, yaitu virtual page number atau disebut juga page number dan word offset dalam page. Hardware melakukan pembagian ini dengan
menyekat atau memisahkan bit alamat, yaitu bit high order menjadi page number
dan bit low order menjadi offset. Unit memori yang menyimpan page disebut page
frame ( kerangka frame ), atau kadang disebut block, untuk membedakan mereka
dengan page virtual. Untuk sistem yang baru, page mframe mempunyai jangkauan
512 sampai 4096 byte.
Sebagai bagian dari peta page, sistem pengoperasian
memelihara atau mengelola page tabel yang menyimpan berbagai bagian informasi
mengenai page program. Page tabel terdiri atas sejumlah page tabel entries, dan
setiap page tabel entries menyimpan informasi mengenai page tertentu. Virtual page number berfungsi sebagai offset terhadap page table.
Konsep Dasar
Memori fisik dibagi menjadi
blok-blok dengan ukuran tertentu disebut frame.
Sedangkan memori logika dibagi menjadi blok-blok yang disebut page. Setiap
alamat yang diberikan oleh CPU dibagi menjadi 2 bagian, yaitu nomor page (p)
dan offset (d).
·
Page number (p) digunakan sebagai
indeks ke dalam table page (page table). Page table berisi alamat basis dari
setiap page pada memori fisik.
·
Page offset (d) mengkombinasikan
alamat basis dengan page offset untuk mendefinisikan alamat memori fisik yang
dikirim ke unit memori.
Sistem Paging :
Kerugian dan keuntungan paging
1. Jika kita membuat ukuran dari masing-masing pages menjadi besar:
·
Keuntungan: akses memori akan
relatif lebih cepat.
·
Kerugian: kemungkinan terjadinya
fragmentasi internal yang sangat besar.
2. Jika kita membuat ukuran dari masing-masing pages menjadi kecil:
·
Keuntungan: akses memori akan
relatif lebih lambat.
·
Kerugian: kemungkinan terjadinya
fragmentasi internal akan menjadi lebih kecil.
Istilah
sistem paging
·
Alamat Maya :
alamat yang dihasilkan dengan perhitungan index
register, base register, dan segmen register, dll. Ruang alamat yang dibentuk
alamat maya disebut ruang alamat maya.
·
Memori management unit (MMU):
Chip atau kumpulan chip yang memetakan alamat maya ke
alamat fisik.
·
Alamat Nyata :
Alamat Nyata adalah alamat yang tersedia di memori
utama fisik.
·
Page :
Unit terkecil ruang alamat maya. Ruang alamat maya
proses merupakan kelipatan page yang berukuran sama
SAKA
8.2.
SEGMENTASI
Segmentasi
adalah skema pengaturan memori yang mendukung user untuk melihat memori
tersebut. Tiap-tiap segmen memiliki nama dan panjang. Pandangan user mengenai
memori:
›
Dukungan Hardware :
Pemetaan ke alamat fisik dilakukan dengan menggunakan tabel segmen,
masing-masing berisi base dan limit
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kami dari kelompok 4 menyimpulkan bahwa Sistem operasi adalah perangkat lunak
sisitem yang bertugas
untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem.
Ruang Lingkup dari Sistem Operasi adalah Memori. Memori merupakan pusat
kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus
melalui memori terlebih dahulu. Memori sebagai
tempat penyimpanan instruksi/ data dari program. Untuk dapat dieksekusi, program harus dibawa ke memori dan menjadi suatu
proses dalam pembahasan ini akan membandingkan bahas lebih mendalam
tentang manajemen suatu memori di komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
SP HARININGSIH, “Sistem Operasi” Penerbit
Graha Ilmu 2003.
BAMBANG HARIYANTO, Ir, “Sistem Operasi”,
Penerbit informatika Bandung 1997.